Subscribe:

Ads 468x60px

8 Okt 2011

Maskapai Nusantara Buana Air Hentikan Operasional

Pasca kecelakaan Casa 212-200 PK-TLF, maskapai PT Nusantara Buana Air (NBA) berhenti mengoperasionalkan seluruh armada mereka ke tiga provinsi di Sumatera.

Kepala Kantor Cabang PT Nusantara Buana Air, Zulkifli mengakui penghentian dilakukan terkait insiden jatuhnya Casa 212-200 yang menewaskan 14 penumpang dan empat kru pesawat. “Seluruh rute yang diterbangi dihentikan. Kapan mulai operasional, belum tahu,” kata Zulkifli melalui sambungan telepon, Selasa, 4 Oktober 2011. 

Saat ini, Zulkifli melanjutkan, pihaknya masih fokus mengurusi santunan bagi para korban.


Maskapai tersebut melayani kota dan kabupaten di empat provinsi pulau Sumatera. “Padang, Aceh, Bengkulu, dan Sumatera Utara,” kata Zulkifli. Untuk seluruh rute maskapai ini hanya memiliki enam pesawat berbadan kecil jenis Casa. “Hanya ada enam pesawat dan memang kami hentikan untuk beroperasi dulu,” kata dia.


Foto Pesawat Casa 212-200 milik PT Nusantara Buana Air

Kantor perusahaan di Jalan Brigjen Katamso itupun terlihat sepi. Hanya dua karyawan yang berada di ruang lantai dasar, tempat penjualan tiket. Sampai Selasa, 4 Oktober 2011 siang, tidak ada calon penumpang yang datang membeli tiket. “Hanya menanyakan penerbangan saja,” kata seorang karyawan.

Saban hari maskapai itu melayani rute penerbangan dengan berkala. “Untuk Medan ke Kutacane, dua hari dalam seminggu (pekan). Rute lainnya juga begitu,” kata seorang karyawan. 

Sebelum terjadinya kecelakaan, karyawan itu mengaku kantor tersebut kerap didatangi calon penumpang. “Penjualan tiket kami masih manual, dan hanya di sini,” kata karyawan yang enggan menyebutkan namanya.

Dari daftar harga yang tercantum, tiket termurah dengan rute Medan-Kutacane seharga Rp 145 ribu.

Sumber : tempointeraktif.com (Foto : antaranews.com & detiknews.com)