Subscribe:

Ads 468x60px

26 Jul 2011

Landasan Pacu BIM diperpanjang

Pemerintah akan memperpanjang landasan pacu di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Jika sebelumnya landasan pacu sepanjang 2.750 meter, maka akan ditambah hingga genap menjadi 3.000 meter.
picture : minangkabauairport.com
“Penambahan landasan pacu ini menjadi proyek pemerintah, bukan Angkasa Pura. Pengerjaannya sudah mulai dilakukan,” ujar Kepala Divisi Lalu Lintas Udara BIM, Budi Alzok, kepada VIVAnews, Selasa, 26 Juli 2011.


Landasan pacu BIM yang beroperasi saat ini berukuran 2750 x 45 m. Ukuran ini jauh lebih pendek dari landasaan pacu Bandara Soekarno Hatta yang mencapai 3.600 m. Landasan pacu yang ada saat ini, mampu menampung operasional pesawat jenis Boeing 747 dengan kapasitas penumpang 400 tempat duduk. Targetnya, perluasan landasan pacu ini bisa direalisasikan pada tahun 2012.

Untuk kapasitas terminal penumpang yang ada saat ini, BIM memiliki kapasitas 400 orang. Sedangkan, kemampuan Apron (landasan parkir) BIM dapat menampung 7 pesawat berbadan lebar. “Saat ini Angkasa Pura sedang melakukan penambahan terminal internasional, sebanyak 3 lantai,” tambah Budi.

Direncanakan, pasca lebaran, terminal internasional ini akan dioperasikan penggunaannya. Berdasarkan data angkutan udara, jumlah penumpang yang memanfaatkan terminal kedatangan dan keberangkatan melalui BIM mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya.

Peningkatan jumlah penumpang melewati BIM berkisar antara 14 persen hingga 17 persen setiap tahunnya. Saat pertama kali diooperasikan pada tahun 2005, jumlah penumpang mencapai  1.337.000 orang. Angka ini meningkat hingga data terakhir tahun 2010 di mana jumlah penumpang mencapai 2.000.000 orang dengan jumlah penerbangan sebanyak 23 kali dalam sehari.

Bandara Internasional Minangkabau merupakan bandara pertama dan satu-satunya di negara ini bahkan di dunia yang menggunakan nama etnik sebagai nama bandaranya. Fasilitas pendukungnya yang semuanya menggunakan nama dan istilah Minang dan gedung terminal penumpangnya merupakan gedung terbesar di Indonesia dengan arsitektur Minangkabau.

Bandara Internasional Minangkabau terletak 23 km dari pusat Kota Padang, menempati lahan seluas ± 427 hektare sebagai pintu gerbang utama Sumatera Barat. Bandara ini mulai dibangun tahun 2001 menggantikan Bandara Tabing yang telah beroperasi selama 34 tahun. Dipindahkannya Bandara Tabing ke Bandara Internasional Minangkabau karena sudah tidak lagi memenuhi persyaratan dari segi keselamatan penerbangan.

BIM pun telah digunakan sebagai bandara embarkasi haji bagi jamaah asal Sumbar, Jambi, dan Bengkulu Sejak tahun 2006. Setiap tahunnya, rata-rata Calon Haji yang berangkat dari embarkasi BIM mencapai 7.500 orang dengan pesawat jenis Airbus kapasitas 325 seat.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno  dalam rapat koordinasi dengan Menteri Bapenas mengatakan, perpanjangan landasan pacu ini telah disetujui presdiden saat peresmian penggunaan BIM. “Presiden telah menyetujui perpanjangan landasan pacu dari 2.750 m menjadi 3.000 m, namun belum mendapatkan skala prioritas saat ini,” ujar Irwan Prayitno.