Subscribe:

Ads 468x60px

26 Jan 2012

Maskapai Diminta Waspadai Rute Malang

Operator Bandar Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur,  mewaspadai ancaman angin kencang yang melanda sejak Selasa hingga hari ini, Kamis, 26 Januari 2012. Sejumlah maskapai penerbangan sempat terganggu akibat perubahan iklim. Sriwijaya Air, misalnya, kemarin sempat tertunda keberangkatannya sekitar 30 menit untuk take off. "Kami memastikan kecepatan dan arah angin," kata Kepala Unit Pelaksana Bandara Abdulrachman Saleh, Teguh Susilo.


Menurut dia, kondisi angin seringkali memotong arah landasan pacu dari 270 derajat dengan kecepatan 39 knot. Angin yang memotong itu berbahaya dan mengancam keselamatan penerbangan. "Tekanan angin bisa mengakibatkan pesawat tergelincir," ujar dia.

Petugas menara bandara meminta pilot agar menunda penerbangan hingga kecepatan angin kembali normal. Angin kencang, katanya, sangat berbahaya saat pesawat tengah lepas landas atau mendarat. Menurutnya, posisi tersebut merupakan titik kritis yang berbahaya.

Manajer Distrik Sriwijaya Air Malang, Muhammad Yusri Hansyah, menjelaskan operator mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan. Untuk itu, para penumpang diminta bersabar dan memaklumi kendala cuaca buruk tersebut. "Angin berbahaya, penerbangan ditunda demi keamanan dan keselamatan penerbangan," ujarnya.

Berdasarkan analisis Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Karangploso, angin kencang bakal terjadi selama sepekan ke depan. Kondisi ini akibat tekanan udara rendah di wilayah Samudera Hindia yang tepat berada di 13,1 Lintang Selatan dan 13,1 Bujur Timur.

"Udara tekanan rendah menyebabkan muncul angin musim barat," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Karangploso, Rahmatullah Aji. Angin bertiup dari barat ke timur dengan kecepatan hingga 60 kilometer per jam. Sedangkan angin kencang di daratan bergerak sekitar 35 kilometer per jam.

Masyarakat diminta tak panik dan tetap waspada. Angin kencang diperkirakan menimbulkan bibit atau potensi badai tropis. Bibit badai tropis bisa terus membesar atau justru hilang dengan sendirinya. "Angin kencang juga menimbulkan gelombang laut tinggi," ujarnya.

sumber : tempo.co